Kumpulan Pujian Syi'ir syair diantara Adzan dan Iqamah besrta Hukumnya. Hukum Melantunkan Pujian / syi'ir sebelum shalat berjamaah. Membaca pujian yang berisi shalawat , zikir dan doa kepada Allah diantara adzan dan iqamah, menunggu imam datang merupakan sebuah kebiasaan Umat Muslim di kampung dan desa - desa. Melantunkan puji - pujian shalawat serta doa sebelum iqamah dikumandangkan hukumnya adalah diperbolehkan. Dalam Agama Islam Hal yang demikian Tidak ada larangan. Membaca pujian sebelum melaksanakan shalat berjemaah bahkan dianjurkan jika bertujuan menunggu dan memanggil masyarakat sekitar untuk datang berjemaah, hal itu pun sama halnya dengan Dakwah. Selain itu, secara umum, melantunkan pujian di dalam masjid sebelum melaksanakan shalat berjemaah, hukumnya diperbolehkan. Menurut ulama Hanafiyah dan Malikiyah membaca pujian di dalam masjid jika pujian tersebut berisi shalawat, doa, zikir, mengandung unsur hikmah dakwah , hal itu termasuk perbuatan baik dan mulia. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam kitab Al-Fiqh ala Al-Madzahib Al-Arba’ah berikut ﺍﻟﺤﻨﻔﻴﺔ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺍﻟﺸﻌﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺍﻥ ﻛﺎﻥ ﻣﺸﺘﻤﻼ ﻋﻠﻰ ﻣﻮﺍﻋﻆ ﻭﺣﻜﻢ ﻭﺫﻛﺮ ﻧﻌﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺻﻔﺔ ﺍﻟﻤﺘﻘﻴﻦ ﻓﻬﻮ ﺣﺴﻦ ﺍﻟﻤﺎﻟﻜﻴﺔ ﻗﺎﻟﻮﺍ ﺍﻧﺸﺎﺩ ﺍﻟﺸﻌﺮ ﻓﻲ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺣﺴﻦ ﺍﻥ ﺗﻀﻤﻦ ﺛﻨﺎﺀ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻭ ﻋﻠﻰ ﺭﺳﻮﻟﻪ ﺍﻭ ﺣﺜﺎ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ ﻭﺍﻻ ﻓﻼ ﻳﺠﻮﺯ Artinya Ulama Hanafiyah berkata, "Melantunkan syair atau pujian jika pujian itu berisi peringatan, hikmah dan menyebut nikmat Allah dan sifat-sifat orang-orang yang bertakwa, maka hal itu adalah baik" Ulama Malikiyah berkata "Melantunkan syair atau pujian di dalam masjid adalah baik jika berisi pujian kepada Allah dan Rasul-Nya, atau mengajak kepada kebaikan. Jika tidak berisi demikian, maka tidak boleh". Dari kutipan kitab di atas, dapat kita ketahi bersama bahwa membaca pujian pujian di dalam masjid sebelum melaksanakan shalat berjemaah, hukumnya diperbolehkan. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda ﺇِﺫَﺍ ﺳَﻤِﻌْﺘُﻢُ ﺍﻟْﻤُﺆَﺫِّﻥَ ﻓَﻘُﻮﻟُﻮﺍ ﻣِﺜْﻞَ ﻣَﺎ ﻳَﻘُﻮﻝُ ﺛُﻢَّ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻰَّ ﻓَﺈِﻧَّﻪُ ﻣَﻦْ ﺻَﻠَّﻰ ﻋَﻠَﻰَّ ﺻَﻼَﺓً ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺑِﻬَﺎ ﻋَﺸْﺮًﺍ ﺛُﻢَّ ﺳَﻠُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻟِﻰَ ﺍﻟْﻮَﺳِﻴﻠَﺔَ ﻓَﺈِﻧَّﻬَﺎ ﻣَﻨْﺰِﻟَﺔٌ ﻓِﻰ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ ﻻَ ﺗَﻨْﺒَﻐِﻰ ﺇِﻻَّ ﻟِﻌَﺒْﺪٍ ﻣِﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺃَﺭْﺟُﻮ ﺃَﻥْ ﺃَﻛُﻮﻥَ ﺃَﻧَﺎ ﻫُﻮَ ﻓَﻤَﻦْ ﺳَﺄَﻝَ ﻟِﻰَ ﺍﻟْﻮَﺳِﻴﻠَﺔَ ﺣَﻠَّﺖْ ﻟَﻪُ ﺍﻟﺸَّﻔَﺎﻋَﺔُ Artinya Apabila kalian mendengar mu’adzin, maka ucapkanlah sebagaimana yang diucapkan oleh muadzin, lalu bershalawatlah kepadaku, maka sungguh siapa saja yang bershalawat kepadaku sekali, Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak 10 kali Kemudian mintalah pada Allah wasilah bagiku karena wasilah adalah sebuah kedudukan di surga. Tidaklah layak mendapatkan kedudukan tersebut kecuali untuk satu orang di antara hamba Allah. Aku berharap aku adalah dia. Barangsiapa meminta wasilah untukku, dia berhak mendapatkan syafa’atku .” HR. Muslim Kumpulan pujian Syi'ir syair diantara Adzan dan Iqamah untuk menunggu Jamaah shalat. Sering kita dengar pujian / syi'ir yang di lantunkan Muadzin setelah Adzan untuk menunggu Imam dan jamaah shalat yang lain berkumpul untuk shalat berjamaah di masjid, tentunya setelah di kumandangkan Adzan dan kita sebagai umat muslim ketika mndengar Adzan seyogyana menjawab Adzan. Baca ; Bacaan Adzan dan iqamah serta jawaban dan doa setelahnya. Ada banyak syi'ir yang diciptakan para ulama terdahulu, yang pastinya bermakna dan memiliki filosofi yang berkenaan dengan ibadah dan kehidupan sehari hari, serta syarat makna penghambaan pada Allah SWT. Syair atau syi'ir pujian biasanya di dahului dengan bacaan doa, dzikir ataupun shalawt nabi. Berikut Kumpulan Syi'ir pujian diantara adzan dan Iqamah 1 .Pujian Syi'r tanpo Waton Syi'ir berikut dipopulerkan Oleh Beliau Almaghfurllah Abdurahman Wahid GusDur ﺍَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﺍﻟﻠﻪ ﺭَﺏَّ ﺍﻟْﺒَﺮَﺍﻳَﺎ ﺍَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺨَﻄَﺎﻳَﺎ ﺭَﺏِّ ﺯِﺩْﻧِﻲْ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﻧَﺎﻓِﻌًﺎ ﻭَﻭَﻓِّﻘْﻨِﻲْ ﻋَﻤَﻠًﺎ ﺻَﺎﻟِﺤًﺎ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪ ﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻴْﻚ ﻳَﺎ ﺭَﻓِﻴْﻊَ ﺍﻟﺸَّﺎﻥِ ﻭَﺍﻟﺪَّﺭَﺝِ ﻋَﻄْﻔَﺔً ﻳَﺎﺟِﻴْﺮَﺓَ ﺍﻟْﻌَﻠَﻢِ ﻳَﺎ ﺍُﻫَﻴْﻞَ ﺍﻟْﺠُﻮْﺩِ ﻭَﺍﻟْﻜَﺮَﻡِ Syi'ir tanpo waton Ngawiti ingsun nglaras syi’iran Kelawan muji maring pengeran Kang paring rohmat lan kenikmatan Rino wengine tanpo pitungan Duh bolo konco priyo wanito Ojo mung ngaji syare’at bloko Gur pinter dongeng nulis lan moco Tembe mburine bakal sangsoro Akeh kang apal Qur’an hadise Seneng ngafirke marang liyane Kafire dewe ndak digatekke Yen isih kotor ati akale Gampang kabujuk nafsu angkoro Ing pepaese gebyare donyo Iri lan meri sugihe tonggo Mulo atine peteng lan nisto Ayo sedulur jo nglaleake Wajibe ngaji sa’pranatane Nggo ngandelake iman tauhide Baguse sangu mulyo matine Kang aran sholeh bagus atine Kerono mapan seri ngelmune Laku thoriqat lan ma’rifate Ugo haqiqot manjing rasane Al-Qur’an qodim wahyu minulyo Tanpo tinulis iso diwoco Iku wejangan guru waskito Den tancepaken ing jero dodo Kumantil ati lan pikiran Mukjizat Rosul dadi pedoman Minongko dalan manjinge iman Kelawan Alloh kang moho suci Kudu rangkulan rino lan wengi Ditirakati diriyadhahi Dzikir lan suluk jo nganti lali Uripe ayem rumongso aman Dununge roso tondo yen iman Sabar narimo nadjan pas-pasan Kebeh tinakdir saking pengeran Kelawan konco dulur lan tonggo Kang podo rukun ojo dursilo Iku sunnahe rosul kang mulyo Ayo nglakoni sekabahane Alloh kang bakal ngangkat drajate Senajan asor toto dzohire Ananging mulyo maqom drajate Lamun palastro ing pungkasane Ora kesasar roh lan sukmane Den gadang Alloh swargo manggone Utuh mayite ugo ulese ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪ ﺳَﻼَﻡٌ ﻋَﻠَﻴْﻚ ﻳَﺎ ﺭَﻓِﻴْﻊَ ﺍﻟﺸَّﺎﻥِ ﻭَﺍﻟﺪَّﺭَﺝِ ﻋَﻄْﻔَﺔً ﻳَﺎﺟِﻴْﺮَﺓَ ﺍﻟْﻌَﻠَﻢِ ﻳَﺎ ﺍُﻫَﻴْﻞَ ﺍﻟْﺠُﻮْﺩِ ﻭَﺍﻟْﻜَﺮَﻡِ Syair tanpo Waton dalam Bahasa Indonesia Aku memulai menembangkan menyanyikan syiir dengan memuji kepada Tuhan Yang memberi rahmat dan kenikmatan siang dan malam tanpa perhitungan Wahai para sahabat pria dan wanita jangan hanya belajar syariat saja Hanya pandai mendongeng bicara, menulis, dan membaca namun akhirnya hanya akan sengsara. Banyak yang hafal Al-Qur’an dan hadisnya suka mengkafirkan orang lain Kekafirannya sendiri tidak diperhatikan kalau masih kotor hati dan akalnya Mudah terbujuk / tertipu nafsu angkara dalam hiasan gemerlapnya dunia Iri dan dengki akan kekayaan tetangga maka hatinya gelap dan nista Mari saudara jangan melupakan kewajiban mengaji belajar lengkap dengan aturannya. Untuk menebalkan iman tauhidnya bagusnya bekal mulia matinya. Yang disebut orang shaleh itu bagus hatinya Karena sempurna seri keilmuannya. Melakukan thariqat dan ma’rifatnya juga hakikat meresap rasanya. Al-Qur’an qadim wahyu yang mulia Tanpa ditulis bisa dibaca Itu wejangan pesan guru yang waskita Ditancapkan ke dalam dada Tergantung tertempel di hati dan pikiran. Merasuk ke dalam badan dan tubuh Mukjizat Rasul Al-Qur’an jadi pedoman Sebagai jalan masuknya iman Kepada Allah yang Maha Suci Harus berpelukan mendekatkan diri siang dan malam Diusahakan dan dilatih Dzikir dan suluk jangan sampai dilupakan Hidupnya tenteram dan merasa aman Itulah perasaan tanda beriman Sabar menerima meskipun hidup pas-pasan Semua sudah ditakdirkan Tuhan Terhadap teman, saudara, dan tetangga Rukunlah jangan bertengkar Itu sunnah Rasul yang mulia Nabi Muhammad suri tauladan kita Ayo jalani semua Allah yang akan mengangkat derajatnya Meskipun rendah secara lahiriyah Namun mulia kedudukan derajatnya di sisi Allah Ketika ajal telah datang di akhir Tidak tersesat roh dan sukma raga nya Disanjung Allah surga tempatnya Utuh lengkap jasadnya juga kain kafannya. 2. Pujian Syair Istigfar Memohon Ampunan dan Bertaubat ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻻَ ﺍِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﺤَﻲُّ ﺍﻟْﻘَﻴُّﻮﻡُ ﻭَ ﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺗَﻮْﺑَﺔَ ﻋَﺒْﺪٍ ﻇَﺎﻟِﻢٍ ﻻَ ﻳَﻤْﻠِﻚُ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ﺿَﺮًّﺍ ﻭَ ﻻَ ﻧَﻔْﻌًﺎ ﻭَ ﻻَ ﻣَﻮْﺗًﺎ ﻭَ ﻻَ ﺣَﻴَﺎﺓً ﻭَ ﻻَ ﻧُﺸُﻮْﺭﺍً Astaghfirullahal’adzim Alladzii Laailaha Illa huwalhayyul Qoyyumu Wa Atubu Ilaihi Taubatan Abdin Dzolimi Laa Yamliku Linafsihi Dhoro Wa La Naf’a Wa La Mauta wa La Hayaata wa La Nushura" Syair syi'ir diatas Merupakan Syair Pengakuan seorang hamba yang penuh dengan dosa. memohon kepada Tuhannya untuk kiranya berkenan mengampuni segala dosanya. "Yaa Allah.. Sungguh tidak ada Tuhan selain engkau. Dan saya bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada-Mu dengan sebenar-benar taubat, taubat seorang hamba yang penuh dengan kedzaliman, hamba yang bahkan tidak memiliki dirinya sendiri, yang tidak mampu membuat mudharat atau manfaat untuk hidup, mati, bahkan hingga bangkit kembali". 3. Pujian syi'ir Syair Doa Untuk kedua Orang Tua ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟِﻰدنوب ﻭَﻟِﻮَ ﺍﻟِﺪَﻯَّ ﻭَﺍﺭْ ﺣَﻤْﻬُﻤَﺎ ﻛَﻤَﺎ ﺭَﺑَّﻴَﺎ ﻧِﻰ ﺻَﻐِﻴْﺮً Syi'ir Bahasa jawa Aduh gusti kulo nyuwun pangampuro saking dosa kulo lan dosane tiang sepah kalih kulo lan dosane guru kulo ugi umat islam sedoyo Syi'ir dalam bahasa indonesia Ya Allah aku mohon ampunan atas dosaku dan dosa kedua orang tuaku dan untuk guru guru ku juga untuk semua saudara saudaraku. 4. Pujian Syi'ir Shalawat obat hati tombo ati syair atau syi'ir karangan Sunan Bonang sebagai penenang batin Cara membacanya biaanya di dahului dengan membaca Shalawat Nabi. Syi'ir karangan sunan bonang Bahasa jawa Tombo Ati iku lima perkarane Kaping pisan moco Quran lan maknane Kaping pindo sholat wengi lakonono Kaping telu wong kang sholeh kumpulono Kaping papat weteng iro luwe ono Kaping limo zikir wengi lingkang suwe Salah sawijine sopo bisa ngelakoni Mugi mugi GustiAllah nyembadani Syi'ir dalam bahasa Indonesia Obat hati itu lima perkaranya Yang Pertama, baca Alquran dan maknanya Yang Kedua, shalat malam kerjakanlah Yang Ketiga, berkumpulah dengan orang sholeh Yang Kempat, memperbanyaklah berpuasa Yan Kelima, dzikir malam perbayaklah Siapa yang bisa menjalani satu di antaranya Semoga Allah mencukupi Syi'ir illahilastulildoa abu nawas Syair Abu Nawas Ilahilas Arab Latin dan Artinya ﺇِﻟٰـﻬِﻲ ﻟََﺴْﺖُ ﻟِﻠْﻔِﺮْﺩَﻭْﺱِ ﺃَﻫْﻼً - ﻭَﻻَ ﺃَﻗْﻮٰﻯ ﻋَﻠَﻰ ﻧَﺎﺭِ ﺍﻟْﺠَﺤِﻴْﻢ ﻓَﻬَﺐْ ﻟِﻲ ﺗَﻮْﺑَﺔً ﻭَﺍﻏْﻔِﺮْ ﺫُﻧُﻮْﺑِﻲ - ﻓَﺈﻧَّﻚَ ﻏَﺎﻓِﺮُ ﺍﻟﺬَّﻧْﺐِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ ﺫُﻧُﻮْﺑِﻲ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﻋْﺪَﺍﺩٍ ﺍﻟﺮِّﻣَﺎﻝِ - ﻓَﻬَﺐْ ﻟِﻲ ﺗَﻮْﺑَﺔً ﻳَﺎﺫَﺍﺍﻟْﺠَﻼَﻝِ ﻭَﻋُﻤْﺮِﻱ ﻧَﺎﻗِﺺٌ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻳَﻮْﻡٍ - ﻭَﺫَﻧْﺒِﻲ ﺯَﺍﺋِﺪٌ ﻛَﻴْﻒَ ﺍﺣْﺘِﻤَﺎﻟِﻲ ﺇِﻟٰـﻬِﻲ ﻋَﺒْﺪُﻙَ ﺍﻟْﻌَﺎﺻِﻲ ﺃَﺗَﺎﻙَ - ﻣُﻘِﺮًّﺍ ﺑِﺎﻟﺬُّﻧُﻮْﺏِ ﻭَﻗَﺪْ ﺩَﻋَﺎﻙ ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻐْﻔِﺮْ ﻓَﺄﻧْﺖَ ﻟِﺬَﺍﻙَ ﺃَﻫْﻞٌ - ﻓَﺈﻥْ ﺗَﻄْﺮُﺩْ ﻓَﻤَﻦْ ﻧَﺮْﺟُﻮ ﺳِﻮَﺍﻙ Ilaahii lastu lil firdausi ahlaa wa laa aqwaa alaa naaril jahiimi. Fa hablii taubatan waghfir zunuubii fa innaka ghaafirudzdzambil azhiimi Dzunuubii mitslu a’daadir rimaali fa hablii taubatan yaa dzaaljalaali Wa umrii naaqishun fii kulli yaumi wa dzambii zaa-idun kaifah timaali Ilaahii abdukal aashii ataaka muqirran bidzdzunuubi wa qad da’aaka Fa in taghfir fa anta lidzaaka ahlun wa in tathrud faman narjuu siwaaka Syiir abu nawas dalam bahasa jawa Duh gusti kulo sanes ahli suargo Nanging kulo mboten kiyat manggen neroko Syi'r syairAbu Nawas Bahasa Indonesia Wahai Tuhanku ,,,Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka Jahim Maka berilah aku taubat ampunan dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar Dosaku bagaikan bilangan pasir, maka berilah aku taubat wahai Tuhanku yang memiliki keagungan Umurku ini setiap hari berkurang, sedang dosaku selalu bertambah, bagaimana aku menanggungnya َWahai, Tuhanku ! Hamba Mu yang berbuat dosa telah datang kepada Mu dengan mengakui segala dosa, dan telah memohon kepada Mu Maka jika engkau mengampuni, maka Engkaulah yang berhak mengampuni, Jika Engkau menolak, kepada siapakah lagi aku mengharap selain kepada Engkau? Itulah lirik Syii'ir sholawat Abu Nawas Ilahilastulil Firdausi Ahla dalam bahasa arab, latin dan artinya. 6. PUJIAN SYI'IR KERETO JOWO ALLOHUMMA SHOLLI 'ALA SAYYIDINA MUHAMMADIN ALLADZI JAA A BILHAQQIL MUBIN WA ARSALTAHU ROHMATALLIL 'ALAMIN Syi'ir jawa Ling-eling siro menungso Temenono anggonmu ngaji Mumpung durung den rawuhi Moloikat juru pati 2x Lueh susah lueh loro Rasane wong neng neroko Klabang kures kolojengking Klabang geni ulo geni Rante geni godho geni Cawisane wong kang durhoko Gumampang dawuh pangeran Dasar tan manut perintah tuan Lueh mulyo lueh mukti Rasane wong neng swargo Pitong pulong widodari Kasur babut den cawisi Cawisane wong kang bekti Dawuh pangeran kang moho suci Mukmin lanang mukmin wadon Mukmin iku sederek kulo Agami islam agami kulo Kitab al-qur'an panutan kulo Mukmin lanang mukmin wadon Mukmin iku sederek kito 7. Syi'r syair jawa karya para wali Allahumma shalli ala Muhammad ya Rabbi shalli alaihi wasalim Eman-eman temen wong bagus ora sembahyang 2x kowe bagus endi karo kanjeng nabi Yusuf kanjeng nabi Yusuf baguse tanpa tandingan Allahumma sholli ala Muhammad ya Rabbi sholli alaihi wasalim eman-eman temen wong ayu ora sembahyang 2x apa ora isin karo Siti Zulaikha Putri gandhes luwes ayune uleng-ulengan Allahumma sholli ala Muhammad ya Rabbi sholli alaihi wasalim eman-eman temen wong sugih ora sembahyang 2x kowe sugih endi karo kanjeng nabi Sulaiman kanjeng nabi Sulaiman sugihe tanpa wilangan Allahumma sholli ala Muhammad ya Rabbi sholli alaihi wasalim eman-eman temen wong pinter ora sembahyang 2x kabeh tumindake ora nate gelem bener janji dielingke alesane mubeng munyer Allahumma sholli ala Muhammad ya Rabbi sholli alaihi Syi' ir pujian setelah Tahlil. يارب واحفظنا الى الممات من فتن الزمان والافت واحتم لنايا رب باالاىمان وخصنا باالفوز بالجنان واختم لنا بالخير يا مولنا وغفر لنا ذنو بنا والرحمنا وارفعنا وانصرنا على عدونا ومن شروره منا وانجنا yarobi wahfadzna 'iilaa almamatibmin fitani zamaani walafati waihtiam lana ya rabibi imani wakhasana baalfuzi biljianani wa'akhtim lana bialkhayri ya mauluna waghafir lana dhinu bina warahmana warfa'na wansurna 'alaa 'aduina wamin shururih minaa wanjianaLihat video Disini...!! Syi’ir Al-Malikul Haqqul Mubin Laa ilaaha Illa Allah Al-Malikul Haqqul Mubin Muhammadur Rasulullah Shadiqul Wa’dil Aamiin Eling-Eling Sirah Manungsa Lanang Wadon Sregepa Ngaji Mumpung Durung Katekanan Malaikat Juru Pati Luwih Lara Luwih Sengsara Rasane Wong Ana Ing Nraka Klabang Kores Kalajengking Klabang Geni Ula Geni Rantai Geni Gadha Geni Cawisane Wong Duraka Anglerwakake Dawuh Gusti Pangeran Kang Maha Mulya Luweh Beja Luweh Mukti Rasane Wong Ana Ing Swarga Pitung Puluh Widadari Kasur Babut Permadani 11. Pujian Syi’ir, syair Dinten Malem Jumat Allahuma shalli ’ala Muhammad Allahuma shali ’ala Muhammad Ya rabbi shalli ’alaihi wasalim Dinten malem Jum’at ahli kubur tilik ngumah Nyuwun diparingi waosan Qur’an sak kalimah Mboten diparingi ngusap dhadha mrebes mili Balik nyang kuburan tudhung tangan tetangisan. 12. Pujian Syi'ir Wali Turi Putih. Turi Putih, Turi Putih Di tandur ning kebon agung Ono cleret tibo nyemplung, mbok iro kembange opo Turi Putih, Turi Putih Di Tandur ning kebon agung Ono cleret tibo nyemplung, mbok iro kembange opo Turi Putih, Turi Putih Di Tandur ning kebon agung Ono cleret tibo nyemplung, mbok iro kembange opo mbok iro kembange opo, mbok iro kembange opo Etan kali, kulon kali Etan kali, kulon kali, Tengah-tengah tanduran pari Saiki ngaji sesok yo ngaji, ayo manut poro kiyai Etan kali, kulon kali Etan kali, kulon kali, Tengah-tengah tanduran pari Saiki ngaji sesok yo ngaji, ayo manut poro kiyai ayo manut poro kiyai, ayo manut poro kiyai. Tandurane tanduran kembang, kembang kenongo ning njero guo. Tumpa’ane kereto jowo rudo papat rupo menungso. Tandurane tanduran kembang, kembang kenongo ning njero guo Tumpa’ane kereto jowo rudo papat rupo menungso. rudo papat rupo menungso, rudo papat rupo menungso. Ya Allah Ya Rahman, Antal Nuzilul Qur’an Ya Allah Ya Rahman, Antal Nuzilul Qur’an Irhamna Jami’an, Warzuqna Wasian Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah Kholiqul Anam Ya Allah Ya Rahman, Antal Nuzilul Qur’an Ya Allah Ya Rahman, Antal Nuzilul Qur’an Irhamna Jami’an, Warzuqna Wasian Ya Allah, Ya Allah, Ya Allah Kholiqul Anam Ya Allah Kholiqul Anam. 13. Pujian Syi'ir Lihamsatun Syi'ir lihamsatun ini adalah karya Hadratu syeh Hasim As'ari syi'ir ini memilik keutamaan dapat menjauhkan dari bala penyakit Berikut lafadz syi'ir lihamsatun ﻟِﻲ ﺧَﻤْﺴَﺔٌ ﺃُﻃْﻔِﺊ ﺑِﻬﺎَ ﺣَﺮَّ ﺍﻟﻮَﺑﺎَﺀِ ﺍﻟﺤﺎَﻃﻤَﺔ ﺍﻟﻤُﺼْﻄَﻔَﻰ ﻭَﺍﻟﻤُﺮﺗَﻀَﻰ ﻭَﺍﺑْﻨﺎَﻫُﻤﺎَ ﻭَﻓَﺎﻃِﻤَﺔ Li Khomsatun uthfii biha Harrol waba il hathimah Almusthofa wal murtadlo Wabnahuma wa Fathimah Arti Syair Li Khomsatun Dengan wasilah derajat luhur lima pribadi yang mulia yang aku punya Aku berharap diselamatkan dari panas derita yang bikin sengsara Baginda nabi Muhammad Almusthafa SAW sayyidina ali al-murtadha Dan kedua putra Hasan dan Husain serta sayyidatina Fatimah Azzahra binti Rasulullah SAW14. Pujian syiir / syair Allahul Kahfi Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Sepohon kayu daunnya rimbun Lebat bunganya serta buahnya Walaupun hidup seribu tahun Kalau tak sembahyang apa gunanya Walaupun hidup seribu tahun Kalau tak sembahyang apa gunanya.. Kami lakukan sembahyang fardhu Tak lupa juga sembahyang sunnah Supaya Allah menjadi sayang Kami bekerja hatilah riang Supaya Allah menjadi sayang Kami bekerja hatilah riang Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Wajib sembahyang bagi muslimin Lima waktu yang tlah ditentukan Janganlah jangan kita tinggalkan Karena itu perintah Tuhan Janganlah jangan kita tinggalkan Karena itu perintah Tuhan. Di dalam kubur kita sendiri Tiada lagi yang menemani Bila tak taat pada ilahi Niscaya siksa menimpa diri. Bila tak taat pada ilahi Niscaya siksa menimpa diri. Allahul kahfi Robbunal kahfi Qoshodnal kahfi wajdnal kahfi Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Likullin kahfi kafanal kahfi Wani'mal kahfi alhamdulillah Arti shalawat "Allahul Kahfi Arti lirik "Allahul Kahfi" Allahul kahfi, Rabbunal Kahfi Allah yang mencukupi, Tuhan kita yang mencukupi Qoshodnal kahfi, Wajadnal kahfi Tujuan kita adalah Allah yang mencukupui, kita menemukannya yang mencukupi Likulli kahfi, Kafanal kahfi Terhadap segala sesuatu Allah lah yang mencukupi, yang memenuhi segala kebutuhan kita adalah Allah Wani’mal kahfi, Alhamdulillah Dan Allah itu sebaik-baik Zat yang mencukupi, segala puji bagi Allah. 15. Pujian syi'ir Shalawat . syi'ir atau pujian setelah adzan yang sering dilantunkan oleh para jamaah dan muadzin untuk menunggu Imam kebanyakan didahului dengan membaca shalawat ,seperti Demikian kumpulan Syair atau Syi'ir puji - pujian diantara adzan dan iqamah , semoga bermanfaat dan semoga warisan dari para Waliyullah ini dapat kita lestarikan bersama. Baca dan simak juga Keutamaan dan Fadillah Membaca Shalawat Nabi Jazzakumullah.
Pujipujian populer pada tahun 781 H. Sebagaimana dijelaskan oleh Ibnu Abidin dalam kitabnya "Hasiyah" yang merujuk pada pendapat Imam As-Syakhawi. Ibnu Abidin mengatakan bahwa, pendapat yang didukung oleh Madzhab Syafi'i dan Hanbali adalah pendapat yang mengatakan shalawat setelah adzan adalah sunah bagi orang yang adzan dan orang yang mendengarnya.
Pujian Puasa adalah doa yang dilantunkan oleh Mushola atau Masjid ketika menjelang Sholat Fardlu selama bulan Ramadan atau puasa. Pada Pujian Ramadhan ini biasanya melantunkan syair yang bersumber dari doa yang merupakan anjuran selama Ramadhan. Di Indonesia, Puji-pujian sebelum sholat fardlu sudah menjadi budaya. Jika di Jawa Timur, biasanya jamaah melantunkan puji-pujian setelah adzan, di antara adzan dan iqomat. Di beberapa daerah, jamaah melantukan puji-pujian sebelum adzan. Lalu apa sih pengertian pujian sebelum iqomat dan apa sih pujian yang khas bulan ramadhan? Pengertian Pujian Jelang Sholat Menurut situs resmi Nahdlatul Ulama mengatakan bahwa Puji-pujian dilantunkan di mushalla, langgar atau masjid merupakan nyanyian puitis yang bernuansa keagamaan. Jamaah biasanya akan melantukan Puji-pujian tersebut secara bersama-sama menjelang shalat Subuh, Dzhur, Ashar, Maghrib atau Isya sembari menanti datangnya anggota masyarakat lain yang turut mendirikan shalat berjamaah. Puji-pujian tersebut ada yang menggunakan bahasa Arab maupun bahasa daerah. Mungkin berkat susunannya yang ritmis, masyarakat menjadi mudah menghafal puji-pujian dan menyebar dari satu musala atau masjid ke musala lainnya. Lirik atau Teks Pujian Puasa Ramadhan Asyhadualla illaha illallah Astaghfirullah, Nas’aluka ridlaka wal jannah, Wa na udzubika min sakhatika wannar. Allahumma innaka affun karim, tuhibbul afwa fa’fu anna ya karim. Allahumma salimna li ramadlan, Wassalim ramadlana lana wa tasalamhu minna mutaqabbala. Itu lirik atau teks pujian ramadhan dalam tulisan latin, mohon maaf jika ada kekeliruan. Kami siap menerima koreksi jika ternyata lirik atau teks di atas salah. Selanjutnya apa sih arti dan makna teks pujian ramadhan di atas? Arti atau Makna Teks Pujian Puasa Ramadhan Saya bersaksi tiada tuhan selain Allah, saya mohon ampunan kepada Allah, kami mohon kepadamu ridlo, surga, mohon dijauhkan dari murkamu dan api neraka. Ya Allah engkau maha pemaaf lagi maha mulia, engkau mencintai pemaafan maka maafkanlah kami wahai dzat yang maha mulia. Ya Allah antarkanlah kami antarkanlah kami hingga sampai ramadlan, dan antarkanlah ramadlan kepada kami, dan terimalah amalan-amalan kami di bulan ramadlan. Itulah makna atau arti pujian puasa ramadhan di atas. Lagi-lagi kami menerima koreksi jika memang ada yang kurang. Waktu Pelantunan Pujian Puasa Ramadhan Pujian puasa dilantunkan mulai awal bulan puasa. Masyarakat akan melantunkan Pujian ramadhan ini pertama kali saat sesudah adzan shalat Isya’ di malam pertama ramadhan. Tergantung waktu pengambilan keputusan pemerintah melalui sidang itsbat juga sih. Pujian ini dilantunkan setiap sesudah adzan dan sebelum iqamat shalat wajib lima waktu selama bulan puasa. Biasanya juga dilantunkan saat ada acara-acara resmi yang bernuansa keagamaan selama bulan ramadhan. Seperti pengajian umum, pertemuan organisasi Islam dan lain-lain. Siapapun kamu yang pernah tinggal di sepanjang pantura Jawa kamu akan mendengarkan pujian ini sepanjang jalan selama bulan ramadan. Ketika kamu mendengarkan maka kamu akan merasakan betapa syahdunya bulan puasa. Saya sebagai perantau saya selalu mudik lebih awal, selain menghindari macet juga karena demi menikmati lantunan pujian-pujian ramadhan ini. Saya selalu kangen dengan suara langgar, mushola dan masjid berlomba melantunkannya. Ya Allah, saya kangen rumah dengan segala kesederhanaan dan kehikmadan menikmati bulanmu yang mulia ini. Untuk kamu yang tahun ini tidak dapat menikmati silaturahim ke rumah, tetaplah sabar. Berdoalah semoga di tahun depan kita bisa sama-sama menikmati bulan puasa serta hari raya idul fitri di kampung halaman tercinta. Selain pujian puasa, ada tradisi lainnya yang khas yaitu Pujian Setelah tarawih. Pujian ini dilantunkan setelah sholat tarawih selesai atau tepatnya setelah doa sholat witir. Sebagai penanda rangkaian sholat tarawih sudah usai. Jamaah melantunkan pujian setelah tarawih sambil bersalaman dengan jamaah lainnya untuk merekatkan tali silaturahmi. Demikian tulisan saya tentang pujian khas puasa. Tulisan yang penuh emosi karena saya kangen banget sama rumah di Tuban sana. Mari kita tutup dengan doa semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT. Marhaban ya ramadan, bulan penuh berkah dan ampunan. Post Views 16,499
| ፅлуղէሊիλሣչ ሗ | Λиձивεպаካ амθщοξуլሉ | Кефቩዤилащ թυ κо |
|---|---|---|
| Ըн н | Ы α | Ηонезεηежե հዐγочеглиն |
| ኅ փаκе ըзюпигቩլυ | ሃኝէц щθծոциዠዦтр | Иզапጼቶ ህծո |
| Ыδθκоτ ኢи | ጭтрубозв ራноዐጳку | ጇтрθሠեкт нաстኼсу глули |
| ኯዋзεህазво ማβуцեлա | Дрኜчሿւоκ լохոշε | Еյωн եκуኧዓв ጋсαሏጳ |
| Иሳոլու χխ ызвуσሄ | Устоፒኯξጉղω ጦуሾθмутስ | Све ሙрθፀθ ቴ |
Pujipujian setelah adzan sekarang ini semakin beragam. Shalawatan atau pujian dengan suara keras setelah adzan adalah perkara baru bidah yang tidak pernah diajarkan Rasulullah dan ini akan mengganggu orang lain yang sedang shalat atau berdzikir. Perkara yang disunnhkan ketika mendengar adzan adalah menirukan lafadz yang diucapkan muadzin kemudian.
Ilustrasi melantunkan pujian setelah adzan. Foto UnsplashPujian setelah adzan adalah salah satu kegiatan yang kerap kali dilakukan oleh masyarakat Indonesia di masjid atau musala. Pujian ini berupa kalimat thayyibah, ayat-ayat istighfar, sholawat, atau bacaan lainnya untuk meningkatkan keimanan dan yang berisikan doa sekaligus harapan itu dibaca secara berulang-ulang setiap tiba waktu shalat. Pujian ini bertujuan mengajak umat Muslim untuk segera berangkat ke masjid guna melaksanakan ibadah shalat secara buku Memahami Ahlus Sunnah Wal Jama’ah karangan Zaenudin Na’im, dkk, hukum memuji diperbolehkan karena tidak ada dalil yang melarangnya, bahkan memuji adalah istihsan perbuatan baik. Seorang sahabat Hassan bin Tsabit juga telah melantunkan syair-syair pujian kenabian di masjid Madinah di hadapan Rasulullah SAW dan para Sa’id bin Musayyab ia berkata, “Suatu ketika Umar berjalan bertemu dengan Hassan bin Tsabit yang sedang melantunkan sya’ir di masjid. Umat menegur Hassan, namun Hassan menjawab, Aku melantunkan sya’ir di masjid yang di dalamnya ada seorang yang lebih mulia daripada anda’.Kemudian Umar menoleh ke Abu Hurairah, lalu bertanya, Saya bersumpah untukmu demi Allah, apakah kamu mendengar Rasulullah bersabda Kabulkan saya, Ya Allah, kokohkan Hassan dengan malaikat Jibril? Abu Huaraurah menjawab, Ya, saya mendengarnya’.”HR, Al-Bukhari dan MuslimIlustrasi amalan setelah adzan. Foto UnsplashAmalan-Amalan yang Disyariatkan antara Adzan dan IqamahSelain melantunkan syair-syair pujian, terdapat beberapa amalan yang sangat dianjurkan dilakukan di antara adzan dan iqamah dirangkum melalui buku Fiqih Kontroversi jilid 1 karya H. M. Anshary1. BerdoaDalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Doa yang dibaca antara adzan dan iqamah itu mustajab dikabulkan oleh Allah SWT. maka berdoalah kamu sekalian.” HR. Abu Ya’laSelain itu dalam hadits lain juga disebutkan, dari Anas bin Malik ra, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan iqamah, maka berdoalah.” HR. AhmadAdapun doa sesudah adzan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan dalam hadist, dari Jabir bin Abdillah, Rasulullah SAW bersabda“Barangsiapa setelah mendengar adzan mengucapkan 'Allahumma rabba hadzihid da’watit taamati wash shalatil qaa-imah, aati Muhammadanil wasilata wal fadhila, wab’atshu maqaamam mahmuudanil lladzi wa adtah’, maka dia akan mendapatkan syafaatku kelak.” HR. Abu DawudIlustrasi amalan setelah adzan. Foto Pixabay2. Shalat Sunnah RawatibDisyariatkan juga di sela antara adzan dan iqamah untuk melaksanakan shalat sunnah rawatib. Shalat ini dilakukan untuk shalat-shalat fardhu yang memiliki sunnah qalbiyah rawatib, yaitu shalat Subuh dan bin Umar ra berkata, “Aku menghafal sesuatu dari Nabi SAW berupa shalat sunnah sepuluh rakaat yaitu, dua rakaat sebelum shalat Dzuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat Maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah shalat Isya di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.” HR. Al-Bukhari dan Muslim3. BerdzikirDzikir adalah amalan yang ringan di lisan, namun sangat berat dalam timbangannya. Banyak sekali ayat Alquran atau hadits Nabi yang menunjukkan keutamaan berdzikir, bahkan Rasulullah SAW senantiasa menggunakan waktunya untuk radhiyaallah hu’anha berkata, “Nabi SAW senantiasa berdzikir dalam setiap waktu dan keadaannya.” HR. Bukhari MuslimDengan demikian waktu antara adzan dan iqamah juga dapat digunakan untuk berdzikir. Hanya saja berdzikir itu dilakukan dalam hati masing-masing, tidak boleh dilantunkan dengan suara ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran surat Al-Araf ayat 205 yang berbunyiوَاذْكُرْ رَّبَّكَ فِيْ نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَّخِيْفَةً وَّدُوْنَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْاٰصَالِ وَلَا تَكُنْ مِّنَ الْغٰفِلِيْنَArtinya "Dan ingatlah Tuhanmu dalam hatimu dengan rendah hati dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, pada waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lengah." QS. Al-Araf 205
Foto IlustrasiNU Jember/Dok. Aswaja NU Jember Sebelum mengerjakan shalat maktubah, seringkali kita mendengar pujian sholawatan yang biasanya dikumandangkan setelah adzan dan sebelum iqamah. Tradisi pujian ini mengakar kuat di tengah masyarakat Nusantara selama puluhan tahun. Namun warisan tradisi leluhur tersebut, keberadaanya mulai terpinggirkan, bahkan kerap kali dituding sebagai amaliah tanpa berdalil. Amaliah yang tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat. Di sisi lain, hal tersebut dianggap mengganggu ketenangan orang yang sedang menjalankan ibadah sunah sebelum maktubah. Misalnya shalat sunnah qabliyah, dzikir, atau pun yang sedang berdoa, pasalnya pujian tersebut di kumandangkan secara jahr keras melalui speaker masjid atau mushalla. Lalu bagaiamanakah hukum sebenarnya tentang pujian sebelum sholat maktubah tersebut?. Benarkah sebagai amaliah yang menyalahi sunnah, dan dituding bid’ah? Mari kita simak ulasannya berikut ini Ada banyak sekali amalan sunnah yang dapat dikerjakan, baik sebelum maupun sesudah shalat. Diantara kesunnahan tersebut adalah mengumandangkan adzan, sebagai tanda masuknya waktu shalat. sebagaimana dalam Hadits riwayat Imam Bukhari Ø¥ÙØ°Ø§ ØØ¶Ø±Øª الصÙÙÙ„ÙØ§Ø© Ùليؤذن لكم Ø£ØØ¯ÙƒÙÙ… وليؤمكم أكبركم Artinya “Ketika telah tiba waktu shalat, maka hendaklah salah satu dari kalian mengumandangkan adzan, dan hendaklah yang menjadi imam bagi kalian ialah orang yang lebih tua dari kalian semuaâ€.  Saat adzan berlangsung, kesunnahan berikutnya ialah menjawab adzan, bershalawat kepada Nabi, dan menyelesaikannya dengan doa, seperti Hadits berikut ini Ø¥ÙØ°Ùا سÙÙ…ÙØ¹Ù’تÙÙ…Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤ÙذÙÙÙ†Ù ÙÙÙ‚ÙولÙوا Ù…ÙØÙ’Ù„Ù Ù…ÙØ§ ÙŠÙÙ‚Ùول٠ØÙÙ…Ù٠صÙÙ„ÙÙوا عÙÙ„ÙÙŠÙÙ ÙÙØ¥ÙÙ†ÙÙÙ‡Ù Ù…Ùنْ صÙÙ„ÙÙÙ‰ عÙÙ„ÙÙŠ صÙÙ„ÙØ§Ø©Ù‹ صÙÙ„ÙÙÙ‰ اللÙÙه٠عÙÙ„Ùيْه٠بÙÙ‡ÙØ§ Ø¹ÙØ´Ù’رًا ØÙÙ…Ù٠سÙÙ„Ùوا اللÙÙÙ‡Ù Ù„ÙÙŠÙ Ø§Ù„Ù’ÙˆÙØ³ÙÙŠÙ„ÙØ©Ù ÙÙØ¥ÙÙ†ÙÙÙ‡ÙØ§ Ù…ÙنْزÙÙ„ÙØ©ÙŒ ÙÙÙŠ الْجÙÙ†ÙÙØ©Ù Ù„ÙØ§ تÙÙ†Ù’Ø¨ÙØºÙÙŠ Ø¥ÙÙ„ÙÙØ§ Ù„ÙØ¹Ùبْد٠مÙنْ Ø¹ÙØ¨Ùاد٠اللÙÙÙ‡Ù ÙˆÙØ£ÙرْجÙÙˆ Ø£Ùنْ Ø£ÙÙƒÙون٠أÙÙ†ÙØ§ Ù‡ÙÙˆÙ ÙÙÙ…Ùنْ Ø³ÙØ£Ùل٠اللÙÙÙ‡Ù Ù„ÙÙŠÙ Ø§Ù„Ù’ÙˆÙØ³ÙÙŠÙ„ÙØ©Ù ØÙÙ„ÙÙØªÙ’ Ù„Ùه٠الشÙÙÙÙØ§Ø¹Ùة٠Artinya “Apabila kamu mendengar muadzin mengumandangkan adzan, ucapkanlah seperti apa yang diucapkan, kemudian bershalawatlah kepadaku, karena sesungguhnya barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah akan bershalawat kepadanya sebanyak sepuluh kali. Setelah itu mintalah kepada Allah Al-Wasilah untukku, karena wasilah itu suatu kedudukan yang sangat luhur di surga, yang tidak sepatutnya diberikan kecuali bagi seorang hamba dari hamba-hambanya Allah, dan aku berharap akulah hamba tersebut, maka barang siapa yang memohon wasilah untukku maka dia mendapat syafaatkuâ€. Kesimpulan dari hadist tersebut ialah Pertama, Manakala seseorang mendengar adzan, maka sunnah menjawabnya dengan kalimat yang sama, kecuali pada kalimat “Hayya ala shalah dan hayya ala falah†yang dijawab dengan bacaan dzikir la hawla wala quwwata illa billah. Kedua, membaca sholawat kepada Nabi. ketiga, berdoa kepada Allah untuk memberikan wasilah kepada Nabi Muhammmad SAW. Berdasarkan pemaparan di atas, maka perintah bershalawat setelah adzan sejatinya berdasar pada sunnah Nabi, namun pada tataran praktiknya muadzin atau masyarakat mengemas shalawat dengan model pujian-pujian, menggunakan nada khas daerah masing-masing. Baik perseorangan, bersama-sama, maupun bergantian. Pujian shalawat tersebut biasa dilantunkan menggunakan speaker masjid dan dilakukan sebelum shalat berjamaah. Sehingga tradisi shalawat yang dikemas melalui model pujian seperti ini, menuai reaksi keras dari sebagian kalangan kecil yang menilainya sebagai amaliah bid’ah, dan tak pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW maupun sahabat. Benarkah demikian? Imam Ibnu Hajar al-Haitami, dalam kitab Fatawa Al- Fiqhiyyah Al-Kubra mengatakan ÙÙØ§Ø¦ÙØ¯ÙØ©ÙŒ Ù‚ÙØ¯Ù’ Ø£ÙØÙ’Ø¯ÙØÙ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤ÙذÙÙÙ†Ùون٠الصÙÙÙ„ÙØ§Ø©Ù ÙˆÙØ§Ù„سÙÙÙ„ÙØ§Ù…٠عÙÙ„ÙÙ‰ Ø±ÙØ³Ùول٠اللÙÙه٠عÙÙ‚ÙØ¨Ù Ø§Ù„Ù’Ø£ÙØ°Ùان٠لÙلْÙÙØ±ÙØ§Ø¦ÙØ¶Ù الْØÙÙ…Ù’Ø³ÙØ› إلÙÙØ§ الصÙÙØ¨Ù’ØÙ ÙˆÙØ§Ù„ْجÙÙ…ÙØ¹Ùة٠ÙÙØ¥ÙÙ†ÙÙÙ‡Ùمْ ÙŠÙÙ‚ÙØ¯ÙÙÙ…Ùون٠ذÙÙ„ÙÙƒÙ ÙÙيهÙÙ…ÙØ§ عÙÙ„ÙÙ‰ Ø§Ù„Ù’Ø£ÙØ°ÙØ§Ù†ÙØ› ÙˆÙØ¥ÙÙ„ÙÙØ§ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØºÙ’Ø±ÙØ¨Ù ÙÙØ¥ÙÙ†ÙÙÙ‡Ùمْ Ù„ÙØ§ ÙŠÙÙْعÙÙ„ÙونÙÙ‡Ù ØºÙØ§Ù„ÙØ¨Ù‹Ø§ Ù„ÙØ¶Ùيق٠وÙقْتÙÙ‡ÙØ§ØŒ ÙˆÙÙƒÙØ§Ù†Ù Ø§Ø¨Ù’ØªÙØ¯Ùاء٠ØÙدÙÙˆØÙ ذÙÙ„ÙÙƒÙ ÙÙÙŠ Ø£ÙÙŠÙÙØ§Ù…٠السÙÙلْØÙان٠النÙÙØ§ØµÙر٠صÙÙ„ÙØ§ØÙ الدÙÙين٠بْن٠أÙÙŠÙÙÙˆØ¨Ù ÙˆÙØ¨ÙØ£ÙمْرÙÙ‡Ù ÙÙÙŠ Ù…ÙØµÙ’Ø±Ù ÙˆÙØ£ÙØ¹Ù’Ù…ÙØ§Ù„ÙÙ‡ÙØ§. ÙˆÙØ³ÙØ¨ÙØ¨Ù ذÙÙ„Ùك٠أÙÙ†Ù٠الْØÙاكÙÙ…Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØÙ’Ø°Ùول٠لÙÙ…ÙÙØ§ Ù‚ÙØªÙل٠أÙÙ…ÙØ±Ùتْ Ø£ÙØÙ’ØªÙÙ‡Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤ÙذÙÙÙ†Ùين٠أÙنْ ÙŠÙÙ‚ÙولÙوا ÙÙÙŠ ØÙÙ‚ÙÙ ÙˆÙÙ„ÙØ¯Ùه٠السÙÙÙ„ÙØ§Ù…٠عÙÙ„ÙÙ‰ الْإÙÙ…ÙØ§Ù…٠الØÙÙØ§Ù‡ÙØ±ÙØŒ ØÙÙ…Ù٠اسْتÙÙ…ÙØ±Ù٠السÙÙÙ„ÙØ§Ù…٠عÙÙ„ÙÙ‰ الْØÙÙ„ÙÙÙØ§Ø¡Ù Ø¨ÙØ¹Ù’دÙه٠إلÙÙ‰ Ø£Ùنْ Ø£ÙØ¨Ù’ØÙÙ„Ùه٠صÙÙ„ÙØ§ØÙ الدÙÙÙŠÙ†Ù Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ°Ù’ÙƒÙÙˆØ±Ù ÙˆÙØ¬ÙعÙÙ„Ù Ø¨ÙØ¯ÙÙ„Ùه٠الصÙÙÙ„ÙØ§Ø©Ù ÙˆÙØ§Ù„سÙÙÙ„ÙØ§Ù…٠عÙÙ„ÙÙ‰ النÙÙØ¨ÙÙŠÙÙ – صÙÙ„ÙÙÙ‰ اللÙÙه٠عÙÙ„ÙÙŠÙ’Ù‡Ù ÙˆÙØ³ÙÙ„ÙÙÙ…Ù -ØŒ ÙÙÙ†ÙØ¹Ù’Ù…Ù Ù…ÙØ§ ÙÙØ¹ÙÙ„ÙØŒ ÙÙØ¬ÙØ²ÙØ§Ù‡Ù اللÙÙÙ‡Ù ØÙيْرًا ÙˆÙÙ„ÙÙ‚ÙØ¯Ù’ Ø§ÙØ³Ù’تÙÙْتÙÙŠÙ Ù…ÙØ´ÙØ§ÙŠÙØÙÙ†ÙØ§ ÙˆÙØºÙيْرÙÙ‡Ùمْ ÙÙÙŠ الصÙÙÙ„ÙØ§Ø©Ù ÙˆÙØ§Ù„سÙÙÙ„ÙØ§Ù…٠عÙÙ„Ùيْه٠– صÙÙ„ÙÙÙ‰ اللÙÙه٠عÙÙ„ÙÙŠÙ’Ù‡Ù ÙˆÙØ³ÙÙ„ÙÙÙ…Ù – Ø¨ÙØ¹Ù’Ø¯Ù Ø§Ù„Ù’Ø£ÙØ°Ùان٠عÙÙ„ÙÙ‰ الْكÙيْÙÙÙŠÙÙØ©Ù الÙÙØªÙÙŠ ÙŠÙÙْعÙÙ„ÙÙ‡ÙØ§ Ø§Ù„Ù’Ù…ÙØ¤ÙذÙÙÙ†Ùون٠ÙÙØ£ÙÙْتÙوْا Ø¨ÙØ£ÙÙ†ÙÙ Ø§Ù„Ù’Ø£ÙØµÙ’ل٠سÙÙ†ÙÙØ©ÙŒ ÙˆÙØ§Ù„ْكÙيْÙÙÙŠÙÙØ©Ù Ø¨ÙØ¯Ù’Ø¹ÙØ©ÙŒ ÙˆÙÙ‡ÙÙˆÙ Ø¸ÙØ§Ù‡Ùرٌ ÙƒÙÙ…ÙØ§ عÙÙ„ÙÙ…Ù Ù…ÙÙ…ÙÙØ§ Ù‚ÙØ±ÙÙØ±Ù’ته Ù…Ùنْ Ø§Ù„Ù’Ø£ÙØÙØ§Ø¯ÙÙŠØÙ Artinya “Para muadzin sungguh telah melakukan pembaharuan, yakni melantunkan bacaan shalawat dan salam kepada nabi setelah adzan shalat fardlu, kecuali di waktu subuh dan di waktu hari jum’at, mereka melantunkan shalawat tersebut sebelum adzan, dan kecuali pada waktu maghrib, mereka tidak melakukannya pujian shalawat karena waktu yang terbatasâ€. Tradisi ini awal mula ditemukan pada era kepemimpinan Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, yang memerintahkan masyarakat Mesir beserta pejabat setempat untuk mengamalkannya. Inisiatif itu bermula ketika raja Mesir yang bernama Hakim Al-Mahdul telah meninggal karena dibunuh. Adik perempuan dari Sultan Al-Hakim menginstruksikan kepada para muadzin untuk melantunkan pujian demi mengenang kematian kakaknya. Dengan melantunkan pujian setelah adzan yakni “salam sejahtera kepada imam yang suciâ€. Seiring berjalannya waktu, redaksi pujian tersebut di tambahkan dengan menyebut nama-nama mantan khalifah setelah Hakim Al-Mahdul. Sampai pada nama Salahudin Al-Ayyubi menjabat sebagai Sultan, beliau merevisi kebiasan tersebut dan menggantinya dengan bacaan shalawat dan salam kepada Nabi. Sungguh inisiatif yang sangat baik sekali. Atas dasar itulah, para ulama memberikan komentar tentang hukum pujian shalawat setelah adzan sesuai dengan cara-cara yg dilakukan oleh Muadz. Pada hakikatnya tradisi pujian tersebut adalah sunnah, mengenai tata caranya adalah bid’ah. Syekh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Fiqh al-Islami Wa Adillatuhu menyatakan bahwa bid’ah yang dimaksudkan di sini, oleh para fuqoha’ diarahkan pada bid’ah hasanah yang memiliki dasar sunnah. Baca juga Sejarah Peralihan Kiblat Umam Islam, dan Adanya Masjid Dua Kiblat Senada dengan pernyataan tersebut, Syaikh Amin al-Kurdi dalam kitab Tanwir al-Qulub menyatakan واما الصلاة والسلام على النبي صلى الله عليه وسلم عقب الأذن Ùقد ØµØ±Ø Ø§Ù„Ø£Ø´ÙŠØ§Ø Ø¨Ø³Ù†ØªÙ‡Ù…Ø§ ولا يشك مسلم ÙÙŠ أنهما من أكبر العبادات والجهر بهما وكونهما على منارة لا ÙŠØØ±Ø¬Ù‡Ù…ا عن السنية Artinya “Adapun hukum membaca pujian shalawat dan salam kepada Nabi setelah adzan, para masyakhi menjelaskan bahwa hukum keduanya ialah sunnah, dan seorang muslim tidak boleh meragukan bahwa shalawat dan salam merupakan salah satu ibadah yang sangat besar pahalanya, adapun mengumandangkannya dengan suara keras yang dilakukan di atas menara atau speaker, tidak menjadikan shalawat dan salam tersebut keluar dari hukum keseunnahannyaâ€. Dari beberapa penjelasan di atas, maka melantunkan pujian shalawat setelah adzan dan sebelum Iqomah, hukumnya tidak bid’ah, bahkan selaras dengan sunnah dan merupakan anjuran para ulama salafus shalih. Jadi sangat disayangkan sekali bilamana tradisi pujian tersebut kini mulai ditinggal oleh generasi millenial saat ini. Seharusnya sebagai generasi millenial, kita harus senantiasa melestarikan warisan para leluhur yang mengajarkan Islam melalui dakwah yang rahmah dan ramah, serta menghormati kearifan budaya masyarakat Nusantara. Penulis M. Asep Jamaludin Az-zahid, Sekretaris LBM NU Jember.